Pertumbuhan ekonomi domestik di 2013 diperkirakan dapat mencapai kisaran 6,3-6,8 persen year to year (yoy) dengan didukung sejumlah faktor yaitu domestik masih kuat dan global masih tergolong baik.
"Tahun ini adalah tahun pemilu, apabila dilihat dari sejarah tahun-tahun sebelumnya, pada 2004 dan 2009, pemilu biasanya memberi tambahan terhadap konsumsi swasta sehingga total juga akan lebih tinggi sedikit, domestik juga akan lebih baik," kata Direktur Group Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung, saat bincang bareng media, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (11/1/2013).
Sedangkan perekonomian domestik apabila dilihat dari sumbernya seperti konsumsi rumah tangga, masih cukup tinggi di kisaran 5,8-6,3 persen. Menurutnya, investasi juga baik, di mana ekspor sudah mulai membaik.
Dia melanjutkan, dengan investasi yang meningkat, impor pun juga ikut meningkat. Adapun pada 2014 mendatang diperkirakan akan lebih baik lagi dari 2013.
"Sementara kalau dilihat dari sisi sektoral, sisi produksinya, sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan transportasi masih menjadi faktor pendorong dari pertumbuhan ekonomi," ujar Juda.
Selain itu, tambahnya, perekonomian domestik akan lebih baik jika pendorong dari pertumbuhan ekonomi yang positif tetap berjalan dan meningkat setiap tahunnya.
Related Post:
Ekonomi
- Pertambangan di NTT Diklaim Rusak Lingkungan
- Kuota BBM Diprediksi Jebol, Menkeu Agendakan Bertemu Jero
- Kepastian Hukum Diperlukan Demi Stabilitas Investasi
- Kondisi Perburuhan RI Tak Kondusif
- Lepas 15,25% Saham, SAME Yakin Bisa Tetap Likuid
- 2 Perusahaan Ini Tutup Akibat Tak Mampu Bayar Upah Minimum
- Menkeu Optimistis Ekonomi RI Terbaik ke-2
- PTKP Naik, PPN Akan Bertambah
- DJP: Kasus Asian Agri Warning Bagi Pengemplang Pajak
2 comments
makasih infonya...
Sukses semua yah sob... keren nih artikelnya
salam kenal :)
Posting Komentar - Back to Content