Cegah Dampak Alkohol, Penjualan Bir di Rusia Dibatasi

Memasuki tahun 2013, Pemerintah Rusia menerapkan pembatasan penjualan bir dalam upaya mencegah alkoholisme.

Seperti diberitakan Kantor Berita Interfax, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, alkoholisme adalah masalah serius di Rusia. Negara tersebut merupakan salah satu wilayah dengan tingkat konsumsi alkohol tertinggi di dunia menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pengkajian WHO pada 2011 menyebutkan, penyalahgunaan alkohol memicu setiap kematian kelima di antara laki-laki Rusia dan enam persen kematian di kalangan perempuan.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani amandemen undang-undang alkohol pada Juli 2011 untuk memasukkan bir sebagai jenis minuman keras. Undang-undang baru itulah yang mulai berlaku pada Selasa (1/1/2013).

Salah satu bentuk pembatasan adalah dari segi jumlah bir yang dijual di warung-warung dan kios-kios serta larangan penjualan antara pukul 23.00 dan 08.00.

Selain itu, pada 2012, pajak Rusia untuk bir naik 20 persen dan sesuai dengan rencana Departemen Keuangan disetujui pada 2011 akan meningkat menjadi 25 persen lebih pada tahun 2013 dan 30 persen pada 2014. Rusia juga menaikkan harga minimum untuk vodka dan melarang pemasangan iklan minuman di media, termasuk di Internet.

Pembatasan ini bakal berpengaruh terhadap penjualan bir di sana yang selama ini menjadikan Rusia salah satu tujuan pasar terbesar. Perusahaan bir yang beroperasi di Rusia seperti perusahaan bir asal Denmark, Carlsberg dan Anheuser-Busch InBev. Perusahaan-perusahaan bir besar itu terpaksa akan mengandalkan pertumbuhan pasar di negara berkembang dan kenaikan harga untuk mengimbangi kondisi sulit di pasar Eropa dewasa ini.

Related Post:

Pokum

• Hakim Daming Harus Dijatuhi Sanksi Profesi
• SBY: Demokrasi di Indonesia Belum Maksimal
• Rapat Raksasa Oposisi Malaysia
• KPK Diminta Tak Hanya Usut Kasus Kader Demokrat
• 2 Orang Ditembak di Puncak Jaya, 1 di Antaranya Tewas
• Roy Suryo Menpora, Sudi Tak Komentar
• Angelina Sondakh Divonis 4,5 Tahun Penjara
• Teroris Rencanakan Penyerangan Hotel di NTB
• SBY Blusukan Sejak 2004
• Pemkot Lhokseumawe Minta Aturan Ngangkang di Motor Dibatalkan