Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan jika kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter (kl) untuk tahun ini jebol. Oleh karena itu, akan ada penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, akan mengagendakan pertemuan dengan Kementerian ESDM untuk mendengar rencana pengendalian dan pembatasan BBM bersubsidi.
Menurut Agus, pertemuan tersebut harus dilakukan karena pemerintah harus efektif, jika tidak akan mempelajari fiskal dengan lifting gas dan kondisi ekonomi dunia.
"Jika kita tidak bisa menjaga 46 juta kl itu, kita kemungkinan harus sesuaikan harga BBM karena mempengaruhi fiskal kita," kata Agus, di Kantor Kementerian Kordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Agus mengungkapkan, untuk besaran penyesuaian harga BBM tersebut, nantinya akan ditentukan pada pertemuan tersebut karena harus melihat sisi keuangan negara.
"Kalau kita akan sesuaikan harga BBM kita lihat sisi keuangan, sosial dan kemiskinan. Kita belum bicara mengenai angkanya sesuai skenario kita," tutup Agus.
Related Post:
Ekonomi
- Pertambangan di NTT Diklaim Rusak Lingkungan
- Kepastian Hukum Diperlukan Demi Stabilitas Investasi
- Kondisi Perburuhan RI Tak Kondusif
- BI: Pertumbuhan Ekonomi Domestik Semakin Baik
- Lepas 15,25% Saham, SAME Yakin Bisa Tetap Likuid
- 2 Perusahaan Ini Tutup Akibat Tak Mampu Bayar Upah Minimum
- Menkeu Optimistis Ekonomi RI Terbaik ke-2
- PTKP Naik, PPN Akan Bertambah
- DJP: Kasus Asian Agri Warning Bagi Pengemplang Pajak
Posting Komentar - Back to Content