
Menurut Komisioner Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus, jalan keluar dalam pemberantasan korupsi di negeri ini, yakni dengan merubah sistem politik yang ada saat ini.
"Ada yang harus dirubah pada sistem politik kita, karena membuka peluang untuk melakukan korupsi," kata Jaja, saat Polemik Sindo Radio, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12/2012).
Jaja yang mengaku awam politik ini, menyadari kalau sistem politik Indonesia memerlukan suatu reward atau balas jasa ketika seseorang mempunyai keinginan berpolitik. "Dari sini muncullah korupsi yang dilakukan untuk membalas jasa terhadap suatu tindakan politik," tuturnya.
Jaja mencontohkan sistem politik yang membuka peluang korupsi yakni, ketika seorang maju sebagai kepala daerah dia pasti membutuhkan pendukung yang sangat banyak.
Dikatakannya, setelah dia menang dan menjadi kepala daerah cara orang tersebut membalas jasa dengan menurunkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada pendukungnya. "Itu salah satu contoh korupsi yang terjadi saat ini," imbuhnya.
Related Post:
Pokum
- Hakim Daming Harus Dijatuhi Sanksi Profesi
- SBY: Demokrasi di Indonesia Belum Maksimal
- Rapat Raksasa Oposisi Malaysia
- KPK Diminta Tak Hanya Usut Kasus Kader Demokrat
- 2 Orang Ditembak di Puncak Jaya, 1 di Antaranya Tewas
- Roy Suryo Menpora, Sudi Tak Komentar
- Angelina Sondakh Divonis 4,5 Tahun Penjara
- Teroris Rencanakan Penyerangan Hotel di NTB
- SBY Blusukan Sejak 2004
- Pemkot Lhokseumawe Minta Aturan Ngangkang di Motor Dibatalkan
Posting Komentar - Back to Content