Saham-saham di Amerika Serikat (AS) ditutup merosot setelah rencana Partai Republik untuk menghindari tebing fiskal gagal mendapatkan dukungan. Kesepakatan ini menipiskan harapan masalah tebing fiskal dapat diselesaikan sebelum 2013.
Ketua DPR dari partai Republik John Boehner gagal untuk mengumpulkan cukup suara dari partainya sendiri untuk memuluskan Plan B-nya. Ini menyebabkan kemunduran dalam negosiasi kenaikan pajak dan pemotongan belanja USD600 miliar yang bisa mengantar ekonomi AS memasuki resesi.
Plan B, yang menyerukan kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan USD1 juta atau lebih setahun, tidak didukung partai Demokrat yang dipimpin Senat. Kenyataan bahwa hal itu akan sulit dicapai meski Presiden Barack Obama telah mendesak.
"Kegagalan Plan B mengecewakan. Memang tidak terlalu mengejutkan, tapi sekarang kurang jelas apa yang akan terjadi ke depan, dan pasar benci itu," kata managing director Morgan Creek, Mike Hennessy, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (22/12/2012).
Namun, saham berhasil rebound dari posisi terendah hari itu menjelang akhir sesi. Selama seminggu ini, tiga indeks saham utama AS masih berakhir lebih tinggi, dengan S&P 500 memperoleh kenaikan 1,2 persen.
The Dow Jones industrial average (DJI) turun 120,88 poin atau 0,91 persen ke 13.190,84, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) merosot 13,54 poin atau 0,94 persen ke 1.430,15, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) anjlok 29,38 poin atau 0,96 persen ke 3,021.01.
Perdagangan yang terjadi cukup volatile karena runtuhnya kepercayaan pada prospek Washington. Index The CBOE Volatilitas (VIX), barometer favorit pasar ditutup level tertinginya.
"Hebatnya, penurunan tajam hari ini mungkin tidak benar-benar mengubah banyak gambar teknis, kecuali penurunan semakin memburuk," kata kepala perusahaan McMillan Analysis Corp, Larry McMillan.
Sekitar 8,59 miliar saham berpindah tangan di bursa utama AS, lebih dari rata-rata harian 6,47 miliar yang terjadi pada 2012.
Related Post:
Ekonomi
- Pertambangan di NTT Diklaim Rusak Lingkungan
- Kuota BBM Diprediksi Jebol, Menkeu Agendakan Bertemu Jero
- Kepastian Hukum Diperlukan Demi Stabilitas Investasi
- Kondisi Perburuhan RI Tak Kondusif
- BI: Pertumbuhan Ekonomi Domestik Semakin Baik
- Lepas 15,25% Saham, SAME Yakin Bisa Tetap Likuid
- 2 Perusahaan Ini Tutup Akibat Tak Mampu Bayar Upah Minimum
- Menkeu Optimistis Ekonomi RI Terbaik ke-2
- PTKP Naik, PPN Akan Bertambah
- DJP: Kasus Asian Agri Warning Bagi Pengemplang Pajak
Posting Komentar - Back to Content