DPP Partai Golkar mulai gerah menyikapi tingkah laku Dewan Pertimbangan. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Leo Nababan meminta Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar Tanjung tak asal berbicara meminta pencapresan Ical dievaluasi.
Dia menilai, jika desakan dari Akbar itu justru akan semakin memperkeruh suasana di internal Partai Golkar yang sudah dapat menerima keputusan untuk mengusung Ical sebagai capres.
"Akbar jangan asal bunyi. Saya berharap Pak Akbar jangan menciptakan situasi yang tidak kondusif di partai untuk saling membuat curiga," kata Leo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Terkait dengan surat yang dikirimkan oleh Dewan Pertimbangan, DPP Partai Golkar akan tetap memperhatikanya. Namun tampaknya DPP Golkar tidak bisa menerima usulan Akbar yang harus melibatkan DPD II dalam pengambilan keputusan terkait penetapan capres.
"Masukan Akbar tetap boleh-boleh saja sebagai masukan. Untuk DPD II saya silahkan Pak Akbar baca AD/ART. Bahwa Rapimnas hanya tingkat I. Jadi AD/ART harus diubah. Disitu bedanya dengan Munas," sambung Leo.
Oleh sebab itu, Leo menegaskan jika DPP Partai Golkar tidak akan kembali melakukan evaluasi terhadap keputusan yang telah diambil tersebut. Bahkan terkait dengan usulan untuk melakukan evaluasi, menurut Leo hanyalah keinginan pribadi dari Akbar Tanjung saja.
"Itu maunya Akbar (Evaluasi). Jadi tidak ada yang akan kembali ke belakang. Intinya Akbar jangan membuat situasi tidak jadi kondusif," tegas Leo.
Related Post:
Pokum
- Hakim Daming Harus Dijatuhi Sanksi Profesi
- SBY: Demokrasi di Indonesia Belum Maksimal
- Rapat Raksasa Oposisi Malaysia
- KPK Diminta Tak Hanya Usut Kasus Kader Demokrat
- 2 Orang Ditembak di Puncak Jaya, 1 di Antaranya Tewas
- Roy Suryo Menpora, Sudi Tak Komentar
- Angelina Sondakh Divonis 4,5 Tahun Penjara
- Teroris Rencanakan Penyerangan Hotel di NTB
- SBY Blusukan Sejak 2004
- Pemkot Lhokseumawe Minta Aturan Ngangkang di Motor Dibatalkan
Posting Komentar - Back to Content