Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berharap, jika nanti gas LPG nonsubsidi 12 kilogram (kg) dinaikkan, tidak ada penyelewengan dalam penyalurannya, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Anggota DPR Komisi VII Bobby Rizaldi mengatakan, jika gas LPG 12 kg dinaikan harganya, maka akan menimbulkan disparitas harga. Namun, dengan sistem pendistribusian yang tertutup, kecil kemungkinan gas LPG subsidi 3 kg diselewengkan.
"Nah itu makanya kita mau semoga LPG 3 kg ini tidak seperti BBM karena distribusinya sudah tertutup," kata Bobby, seusai seminar di Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (16/12/2012).
Menurut Bobby dengan menggunakan sistem tertutup, maka sudah jelas siapa saja penguna gas yang tabungnya berwarna hijau melon tersebut. Dia meyakini tidak akan ada pengoplosan gas. "Siapa penerima LPG 3 kg kan sudah ada namanya, harusnya berbeda. Kita sih yakin tidak ada pengoplosan," ungkap Bobby.
Tetapi, tambah Bobby, jika nanti kalau di kemudian hari ada pengoplosan, maka harus ada perbaikan penyaluran gas LPG bersubsidi tersebut. "Diperbaiki saja apakah dengan IT ataukah dengan apa," tutup Bobby.
Related Post:
Ekonomi
- Pertambangan di NTT Diklaim Rusak Lingkungan
- Kuota BBM Diprediksi Jebol, Menkeu Agendakan Bertemu Jero
- Kepastian Hukum Diperlukan Demi Stabilitas Investasi
- Kondisi Perburuhan RI Tak Kondusif
- BI: Pertumbuhan Ekonomi Domestik Semakin Baik
- Lepas 15,25% Saham, SAME Yakin Bisa Tetap Likuid
- 2 Perusahaan Ini Tutup Akibat Tak Mampu Bayar Upah Minimum
- Menkeu Optimistis Ekonomi RI Terbaik ke-2
- PTKP Naik, PPN Akan Bertambah
- DJP: Kasus Asian Agri Warning Bagi Pengemplang Pajak
Posting Komentar - Back to Content