Beritanya...?
Berita Teraktual Dari Sumber-sumber Terpercaya
CyBer-4Line
More Than Creativity

HIV/AIDS, Ancaman Kesehatan yang Belum Terselesaikan


PENYAKIT mematikan HIV/AIDS tak bisa dipandang sebelah mata. Angkanya dari tahun ke tahun secara global belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Fenomena penyakit HIV/AIDS memang masih menjadi permasalahan dunia yang belum bisa terselesaikan dengan baik. Dari beberapa negara di seluruh dunia, kasus HIV/AIDS masih banyak ditemukan. Ada yang mengalami kenaikan kasus dan ada pula yang mengalami penurunan. Belum adanya obat yang bisa menyembuhkan penyakit mematikan ini menjadi permasalahan yang sedang dihadapi peneliti di seluruh dunia.

Negara seperti Amerika Serikat, Afrika Selatan, juga Indonesia, masih memiliki kasus HIV/AIDS yang cukup tinggi. Di benua Afrika, beberapa negaranya bahkan memiliki prevalansi kasus HIV AIDS tertinggi di dunia. Banyak program yang digalakkan untuk mengurangi jumlah kasus HIV AIDS ini.
Di Afrika Selatan, untuk mencegah terjadinya kasus baru HIV, maka diadakan program pemberian kondom gratis pada orang yang berisiko tinggi untuk terkena HIV. Program South African Breweries (SAB) sudah berjalan satu tahun. Lebih dari 10 juta kondom ternyata sudah dibagikan ke seluruh Afrika Selatan untuk mengurangi angka penderita HIV.

Program SAB ini diluncurkan sebagai salah satu kerja sama antara pihat swasta dan Departemen Kesehatan setempat di Afrika Selatan untuk menangani kasus HIV/AIDS dan program kesehatan keluarga. SAB ini membantu program distribusi kondom pada masyarakat melalui bar-bar yang ada di Afrika Selatan. Tujuan program ini untuk mendsitribusikan kondom pada sekira 16.000 bar lokal selama lima tahun ke depan.

Sampai saat ini SAB sudah menyebarkan kondom pada 7.303 bar dan mendistribusikan sekira 10.456.600 kondom pada masyarakat selama satu tahun. Hal ini membantu dalam mencegah 20.914 kasus infeksi HIV/AIDS baru. Setiap bar akan menerima 400 kondom setiap bulan. Dan tingkat infeksi HIV/AIDS saat ini mulai menurun. Dan sudah lebih dari 845 juta kondom tersebut akan disebarkan sepanjang lima tahun untuk mencegah infeksi HIV/AIDS yang mencapai angka 1,6 juta kasus.
Di Afrika sendiri ada sekira 23,5 juta orang yang hidup dengan HIV atau sekira 63 persen dari total global. Keadaan yang cukup mengkhawatirkan adalah saat ini ada sekira 58 persen wanita di Afrika yang mengidap HIV dan secara keseluruhan, ada 92 persen wanita hamil di seluruh dunia yang hidup dengan virus HIV.

Sementara itu, lebih dari setengah anak muda di Amerika Serikat terinfeksi HIV dan tidak menyadari hal tersebut. US Centers for Disease Control and Prevention memberikan laporan dari kasus infeksi HIV terbaru, sekira 26 persen di antaranya ada pada rentang usia 13 hingga 24 tahun. Setiap bulan, sebanyak 1.000 anak muda di Amerika terinfeksi HIV.

Proporsi orang muda terinfeksi HIV tetap relatif stabil selama beberapa tahun terakhir, namun tingkat infeksi tampaknya meningkat dalam populasi. Para peneliti sangat prihatin atas penyebaran infeksi HIV di kalangan anak muda. Mereka masuk ke dalam 39 persen kasus infeksi baru dan lebih dari setengahnya adalah mereka yang berhubungan seksual sesama jenis.

Lain halnya dengan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang termasuk pada taraf epidemik terkonsentrasi. Artinya, negara dengan tingkat prevelensi lebih dari lima persen dalam populasi berisiko tinggi. Populasi berisiko di sini adalah para penjaja seks, pengguna narkoba dengan alat suntik dan hubungan seksual sesama jenis.

Kemenkes RI memfokuskan pencegahan infeksi HIV pada ibu dan bayi karena kasus penularan HIV dari ibu pada bayinya mencapai 3,6 persen. Kerentanan wanita tidak berisiko seperti ibu rumah tangga ini disebabkan oleh ketimpangan gender, yang menyebabkan wanita tidak mampu mengontrol perilaku seksual pada suami atau pasangan tetapnya.

Secara keseluruhan, kasus AIDS tertinggi ada pada usia 20-29 tahun yang mencapai 42,3 persen. Tahun 2012 ini penularan HIV terjadi melalui transmisi seksual sebesar 81,8  persen, sedangkan penularan dari penggunaan alat suntik sebesar 12,4 persen.

Dalam pencarian obat bagi penderita HIV semakin berkembang. Tantangan para peneliti saat ini adalah mencari tahu obat yang benar-benar menyembuhkan HIV. Selama ini para peneliti hanya menggunakan beberapa obat untuk mengurangi kerentanan para penderita HIV/AIDS terhadap komplikasi penyakit yang dapat dengan mudah menjangkiti mereka.

Dengan adanya berbagai program dan penelitian lebih lanjut tentang HIV/AIDS, diharapkan dapat menekan angka kasus ini di seluruh dunia.


Related Post:

Posting Komentar - Back to Content

Translate

Statistik

Arsip Blog

5 Entri Populer

Affiliates

Izzan-HackerSidapurna Technology

Followers

Iklan

one click to help progress this blog (satu klik untuk membantu kemajuan blog ini)
Diberdayakan oleh Blogger.