2012, Kerugian Gas LPG 12 Kg Pertamina Capai USD480 Juta

PT Pertamina (Persero) memproyeksikan kerugian dari gas LPG 12 kg hingga tahun ini mencapai USD480 juta. Sedangkan kerugian di tahun depan diproyeksikan mencapai USD360 juta. Oleh karena itu, untuk menekan kerugian tersebut, pihak Pertamina berencana untuk menaikkan harga gas LPG 12 kg pada Januari tahun depan.

Menurut Direktur Marketing and Trading Pertamina Hanung Budya Yuktyanta, kenaikan terhadap LPG tersebut dapat menekan kerugian yang dialami oleh Pertamina. Adapun besarnya kenaikan tersebut direncanakan sebesar Rp2.000

"Kalau kita naik Rp2.000 itu dapat menurunkan sekira sepertiga dari total kerugian untuk tahun depan, tapi itu berlaku bila kenaikan tersebut terjadi dibulan Januari, bila kenaikan tersebut dilakukan pertengahan bulan maka setengahnya," jelas Hanung, usai menghadiri acara 55 tahun Pertamina, di Gedung Pertamina Jakarta, Minggu (16/12/2012).

Kendati demikian, tambah Hanung, untuk kerugian tahun depan belum dapat dipastikan, karena belum dipastikan harga LGP tersebut. Sedangkan untuk LPG 3 kg hanya memperoleh untung tipis, namun belum dapat menutupi kerugian LPG.

"Kerugian untuk tahun depan belum dapat dipastikan, karena kita kan belum tau harga yang sebenarnya berapa, sekira USD360 juta, tapi bisa juga lebih besar dari tahun ini," tambah Hanung.

Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga LPG pada pertengahan tahun sebesar Rp2.000, hal tersebut untuk menutup kerugian Pertamina, maka kenaikan terpaksa dilakukan. Namun, rencana kenaikan tersebut tidak akan langsung diberlakukan, namun akan dilakukan secara bertahap.

Hanung mengakui, masalah tersebut sudah lama diusulkan. Namun, karena satu dan lain hal Pertamina belum menerapkan. Dia melanjutkan, kenaikan ini, memerlukan persetujuan dari pemerintah, ke depan, Hanung akan melihat waktu yang tepat untuk menaikan harga. Pasalnya, kerugian tersebut (subsidi) diberikan kebanyakan kepada orang yang mampu.

Related Post: